1. Unsur-Unsur Lingkaran
Ada
beberapa bagian lingkaran yang termasuk dalam unsur-unsur sebuah
lingkaran di antaranya titik pusat, jari-jari, diameter, busur, tali
busur, tembereng, juring, dan apotema. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
uraian berikut.
a. Titik Pusat
Titik
pusat lingkaran adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran.
Pada Gambar 6.3 , titik O merupakan titik pusat lingkaran, dengan
demikian, lingkaran tersebut dinamakan lingkaran O.
b. Jari-Jari (r)
Seperti
yang telah dijelaskan sebelumnya, jari-jari lingkaran adalah garis dari
titik pusat lingkaran ke lengkungan lingkaran. Pada Gambar 6.3 ,
jari-jari lingkaran ditunjukkan oleh garis OA, OB, dan OC.
c. Diameter (d)
Diameter
adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan
lingkaran dan melalui titik pusat. Garis AB pada lingkaran O merupakan
diameter lingkaran tersebut. Perhatikan bahwa AB = AO + OB. Dengan kata
lain, nilai diameter merupakan dua kali nilai jari-jarinya, ditulis
bahwa d = 2r.
d. Busur
Dalam
lingkaran, busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada
lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan
tersebut. Pada Gambar 6.3 , garis lengkung AC (ditulis AC (), garis
lengkung CB (ditulis CB ), dan garis lengkung AB (ditulis AB ) merupakan
busur lingkaran O.
e. Tali Busur
Tali
busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan
dua titik pada lengkungan lingkaran. Berbeda dengan diameter, tali busur
tidak melalui titik pusat lingkaran O. Tali busur lingkaran tersebut
ditunjukkan oleh garis lurus AC yang tidak melalui titik pusat pada
Gambar 6.3.
f. Tembereng
Tembereng
adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali
busur. Pada Gambar 6.3 , tembereng ditunjukkan oleh daerah yang diarsir
dan dibatasi oleh busur AC dan tali busur AC.
g. Juring
Juring
lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua
buah jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua
jari-jari lingkaran tersebut. Pada Gambar 6.3 , juring lingkaran
ditunjukkan oleh daerah yang diarsir yang dibatasi oleh jari-jari OC dan
OB serta busur BC, dinamakan juring BOC.
h. Apotema
Pada
sebuah lingkaran, apotema merupakan garis yang menghubungkan titik
pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut. Garis yang
dibentuk bersifat tegak lurus dengan tali busur. Coba perhatikan Gambar
6.3 secara seksama. Garis OE merupakan garis apotema pada lingkaran O.
Agar kamu lebih memahami materi tentang pengertian dan unsur-unsur
lingkaran, coba pelajari Contoh Soal 6.1 berikut ini.
lingkaran, coba pelajari Contoh Soal 6.1 berikut ini.
B. Keliling dan Luas Lingkaran
1. Keliling Lingkaran
Coba kamu amati Gambar 6.4 secara seksama.
Gambar
6.4(a) menunjukkan sebuah lingkaran dengan titik A terletak di sebarang
lengkungan lingkaran. Jika lingkaran tersebut dipotong di titik A,
kemudian direbahkan, hasilnya adalah sebuah garis lurus AA' seperti pada
gambar Gambar 6.4(b) . Panjang garis lurus tersebut merupakan keliling
lingkaran. Jadi, keliling lingkaran adalah panjang lengkungan pembentuk
lingkaran tersebut. Bagaimana menghitung keliling lingkaran? Misalkan, diketahui sebuah lingkaran yang terbuat dari kawat. Keliling tersebut dapat dihitung dengan mengukur panjang kawat yang membentuk lingkaran tersebut. Selain dengan cara di atas, keliling sebuah lingkaran dapat juga ditentukan menggunakan rumus. Akan tetapi, rumus ini bergabung pada sebuah nilai, yaitu π (dibaca phi). Berapakah nilai π? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut dengan kelompok belajarmu.
lingkaran tersebut. Bagaimana menghitung keliling lingkaran? Misalkan, diketahui sebuah lingkaran yang terbuat dari kawat. Keliling tersebut dapat dihitung dengan mengukur panjang kawat yang membentuk lingkaran tersebut. Selain dengan cara di atas, keliling sebuah lingkaran dapat juga ditentukan menggunakan rumus. Akan tetapi, rumus ini bergabung pada sebuah nilai, yaitu π (dibaca phi). Berapakah nilai π? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut dengan kelompok belajarmu.
2. Luas Lingkaran
Luas
lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh keliling lingkaran.
Coba kamu perhatikan Gambar 6.5 . Daerah yang diarsir merupakan daerah
lingkaran. Sekarang, bagaimana menghitung luas sebuah lingkaran? Luas
lingkaran dapat dihitung menggunakan rumus umum luas lingkaran.
Perhatikan uraian berikut. Misalkan, diketahui sebuah lingkaran yang
dibagi
menjadi 16 buah juring yang sama bentuk dan ukurannya. Kemudian, salah satu juringnya dibagi dua lagi sama besar. Potongan-potongan tersebut disusun sedemikian sehingga membentuk persegipanjang. Coba kamu amati Gambar
6.6 berikut ini.
menjadi 16 buah juring yang sama bentuk dan ukurannya. Kemudian, salah satu juringnya dibagi dua lagi sama besar. Potongan-potongan tersebut disusun sedemikian sehingga membentuk persegipanjang. Coba kamu amati Gambar
6.6 berikut ini.
C. Busur, Juring, dan Tembereng
Pada
subbab sebelumnya, kamu telah mempelajari pengertian busur, juring, dan
tembereng. Sekarang, kamu akan mempelajari bagaimana menentukan panjang
busur, luas juring, dan luas tembereng. Untuk itu, pelajari uraian
berikut secara saksama.
berikut secara saksama.
1. Panjang Busur dan Luas Juring Lingkaran
Perhatikan
Gambar 6.7 di samping. Gambar tersebut menunjukkan sebuah lingkaran
dengan titik pusat O. Ruas garis OA dan OB disebut sebagai jarijari
lingkaran O. Garis lengkung AB dinamakan busur AB dan daerah yang
diarsir disebut sebagai juring AOB. Adapun sudut yang dibentuk oleh
jari-jari OA dan OB, serta menghadap ke busur AB dinamakan sudut pusat
lingkaran.
Apakah ada hubungan antara busur AB, luas juring AOB, dan sudut pusat? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut ini.
Apakah ada hubungan antara busur AB, luas juring AOB, dan sudut pusat? Untuk mengetahuinya, lakukan kegiatan berikut ini.
Jika
kamu melakukan kegiatan dengan benar, kamu akan memperoleh nilai
perbandingan antara sudut pusat dengan sudut satu putaran, panjang busur
dengan keliling lingkaran, serta luas juring dengan luas lingkaran
adalah sama. Jadi, dapat dituliskan:
Untuk lebih jelasnya, coba kamu pelajari contoh-contoh soal berikut.
2. Luas Tembereng
Seperti
yang telah dipelajari sebelumnya, tembereng adalah daerah yang dibatasi
oleh busur dan tali busur lingkaran. Perhatikan Gambar 6.9 . Gambar
tersebut menunjukkan lingkaran O dengan garis lurus AB sebagai tali
busur dan garis lengkung AB sebagai busur lingkaran. Daerah yang diarsir
antara tali busur AB dan busur AB disebut tembereng. Berikut ini adalah
langkah-langkah untuk menentukan luas tembereng.
a. Tentukan luas juring AOB.
b. Tentukan panjang tali busur.
c. Tentukan panjang garis apotema OC.
d. Hitung luas segitiga AOC. Luas segitiga = 1/2 × panjang tali busur AB × panjang apotema OC.
e. Hitung luas tembereng. Luas tembereng = luas juring AOB – luas segitiga AOB,
Untuk lebih jelasnya, coba kamu pelajari contoh-contoh soal berikut.
D. Sudut -Sudut pada Bidang Lingkaran
Pada
subbab ini, kamu akan mempelajari bagaimana menentukan besarnya sudut
yang dibentuk oleh dua tali busur. Akan tetapi, sebelum mempelajari
materi tersebut, kamu harus memahami apa yang dimaksud dengan sudut
pusat dan sudut keliling. Pelajarilah uraian berikut secara saksama.
1. Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Masih
ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan sudut pusat? Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua
buah jari-jari dan menghadap suatu busur lingkaran. Sekarang, apa yang
dimaksud dengan sudut keliling? Sudut keliling adalah sudut pada
lingkaran yang dibentuk oleh dua buah tali busur. Coba kamu amati Gambar
6.10 berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar